delegasi thailand yang menandatangani deklarasi bangkok adalah
DelegasiThailand yang menandatangani Deklarasi Bangkok siapa? Lima menteri luar negeri yang juga dikenal sebagai tokoh pendiri ASEAN adalah Adam Malik dari Indonesia, Narciso R. Ramos dari Filipina, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura, dan Thanat Khoman dari Thailand. Apa artinya Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967 Jelaskan dengan singkat?
Deklarasiini ditandatangani oleh ketua delegasi dari lima negara yang terdiri dari Adam Malik (menteri luar negeri Indonesia), Tun Abdul Razak (wakil perdana menteri Malaysia), Narciso Ramos (menteri luar negeri Filipina), S. Rajaratnam (menteri luar negeri Singapura) dan Thanat Khoman (menteri luar negeri Thailand).
Namanama negara yang menandatangani Deklarasi Bangkok. ASEAN. ASEAN di dirikan pada tanggal 8 Agustus 1967, ASEAN di dirikan oleh lima negara di Asia Tenggara melalui wakil-wakilnya mendeklarasikan berdirinya perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Bangkok. Lima negara itu adalah Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina, dan Malaysia.
Site De Rencontre Meetic Affinity Gratuit. - Isi Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967 ditandatangani oleh 5 tokoh wakil dari Indonesia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Malaysia. Kelima tokoh mewakili pemerintahan negara Bangkok melandasi pendirian sebuah organisasi regional di kawasan Asia Tenggara, yakni Association of South East Asian Nations ASEAN atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara Perbara. ASEAN dibentuk untuk memadukan beragam perbedaan yang dimiliki oleh bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Selain itu, ASEAN didirikan dengan tujuan utama meningkatkan stabilitas ekonomi, sosial, kebudayaan, perdamaian serta kesempatan menangani perbedaan di antara anggotanya dengan jalan dialog. Pada awal pendiriannya, ASEAN hanya mempunyai 5 anggota, yaitu Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Karena itu, 5 negara di atas bisa dibilang sebagai pendiri ASEAN. Kemudian, anggota dari organisasi ini terus berkembang hingga saat ini dan memiliki beberapa anggota tambahan yang meliputi Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan juga Profil Tun Abdul Razak, Tokoh Pendiri ASEAN dari Malaysia Profil Tokoh Pendiri ASEAN Narciso Ramos dari Filipina Hingga awal 2022, jumlah anggota ASEAN sebanyak 10 negara di atas. Belakangan, Timor Leste mengajukan diri menjadi anggota ASEAN sejak 2011 lalu. Namun, hingga kini keanggotaan Timor Leste di ASEAN belum mendapat persetujuan. Latar Belakang Berdirinya ASEAN Sejarah Deklarasi Bangkok tidak dapat dilepaskan dari latar belakang didirikanya ASEAN, mengingat deklarasi itu merupakan penanda munculnya organisasi lingkup Asia Tenggara tersebut. Sejarah dibentuknya ASEAN dilatarbelakangi dengan adanya pertentangan dua negara adikuasa, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet pasca Perang Dunia II. Kedua negara ini, terlibat Perang Dingin selama berpuluh-puluh tahun sejak 1947. Dikutip dari ASEAN Selayang Pandang Edisi 20 2012, kawasan Asia Tenggara dijadikan sebagai area persaingan ideologi dua negara adikuasa dalam masa Perang Dingin itu. Sebagai contoh Perang saudara yang terjadi di Vietnam. Secara tidak langsung Perang Vietnam merupakan perang kepentingan antara Blok Timur Uni Soviet melawan Blok Barat Amerika Serikat. Berbagai situasi seperti contoh di atas, tentunya dapat mengganggu stabilitas dan keamanan negara-negara Asia Tenggara. Maka itu, diperlukan sebuah lembaga atau organisasi yang berperan sebagai wadah yang harapannya berfungsi untuk melindungi, mengayomi, serta mempersatukan negara-negara Asia Tenggara. Sebelum ASEAN dibentuk, di kawasan Asia Tenggara sebenarnya sudah pernah ada beberapa organisasi sejenis. Misalnya, SEATO South East Asia Treaty Organization pada 1954, Association of Southeast Asia ASA pada 1961, dan Malaysia-Philipina-Indonesia Maphilindo pada 1963. Namun, ketiga organisasi ini belum dapat memberikan imbas yang jelas kepada negara-negara Asia Tenggara. Hal ini sebenarnya dilatarbelakangi banyaknya perbedaan kepentingan dan ideologi dari anggota-anggotanya. Negara-negara Asia Tenggara secara karakterisitik memang memiliki berbagai perbedaan meliputi budaya, agama, latar belakang, ideologi, perekonomian, dan lainnya. Kemudian, pada perkembangannya pembentukan sebuah organisasi di lingkungan Asia Tenggara sepertinya diperlukan. Hal ini terutama sebagai upaya menghindari perngaruh dari blok Barat dan Timur selama Perang Dingin. Beberapa negara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina melakukan kesepakatan untuk memadukan perbedaan dengan membentuk sebuah perhimpunan yang lebih solid. Isi Deklarasi Bangkok 8 Agustus 1967 Pada tanggal 8 Agustus 1967, perwakilan dari 5 negara bersepakat untuk menandatangani Deklasari Bangkok usai membahas rencana pembentukan sebuah organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. Deklarasi Bangkok lantas menjadi landasan pendirian ASEAN. Adapun 5 tokoh itu adalah Adam Malik Menteri Luar Negeri Indonesia Narsisco Ramos Menteri Luar Negeri Filipina Tun Abdul Razak Wakil Perdana Menteri Malaysia Sinnathamby Rajaratnam Menteri Luar Negeri Singapura Thanat Khoman Menteri Luar Negeri Thailand. Penandatanganan Deklarasi Bangkok menandai bahwa ASEAN secara resmi telah didirikan dan mengusung misi, One Vision, One Identity, One Community Satu Visi, Satu identitas, dan Satu Komunitas. Dikutip dari laman Kemenlu RI, isi deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967 adalah sebagai berikut Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara; Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional; Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi; Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada; Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara. - Sosial Budaya Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Addi M Idhom
Pada tanggal 29-30 Juni 2019, delegasi dari negara-negara anggota ASEAN dan mitra dialog terkait berkumpul di Bangkok, Thailand untuk menghadiri pertemuan tahunan ASEAN. Pertemuan ini merupakan yang ke-52 dan juga menjadi ajang untuk menandatangani beberapa perjanjian penting. Indonesia sendiri diwakili oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi beserta rombongan. Retno Marsudi Retno MarsudiTujuan Deklarasi BangkokDelegasi IndonesiaPentingnya Kehadiran IndonesiaPeran Indonesia di ASEANKerja Sama ASEAN-IndiaKesimpulan Source Retno Marsudi merupakan Menteri Luar Negeri Indonesia saat ini. Beliau dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 27 Oktober 2014 dan menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri di Indonesia. Sebelum menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Jerman, dan Norwegia. Tujuan Deklarasi Bangkok Source Deklarasi Bangkok bertujuan untuk menguatkan kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN dan mitra dialog terkait di berbagai bidang, seperti ekonomi, keamanan, dan kesejahteraan sosial. Selain itu, pertemuan ini juga menjadi ajang untuk menandatangani beberapa perjanjian penting, seperti perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership RCEP yang akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur. Delegasi Indonesia Source Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terdiri dari beberapa pejabat penting, seperti Duta Besar Luhut Binsar Pandjaitan, Duta Besar Arif Havas Oegroseno, dan Duta Besar Desra Percaya. Selain itu, delegasi Indonesia juga terdiri dari perwakilan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian Pariwisata. Pentingnya Kehadiran Indonesia Source Kehadiran Indonesia di Deklarasi Bangkok sangat penting karena Indonesia merupakan salah satu negara anggota ASEAN yang memiliki peran penting di kawasan Asia Timur. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi ekonomi yang besar dan menjadi pasar yang menarik bagi negara-negara mitra dagang. Peran Indonesia di ASEAN Source Sebagai negara anggota ASEAN, Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Timur. Selain itu, Indonesia juga menjadi kekuatan ekonomi terbesar di ASEAN dan menjadi penggerak utama dalam meningkatkan kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN. Kerja Sama ASEAN-India Source Selain menghadiri pertemuan ASEAN, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar untuk membahas kerja sama antara ASEAN dan India. Indonesia dan India merupakan dua kekuatan ekonomi terbesar di kawasan Asia Timur dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang. Kesimpulan Kehadiran Menteri Luar Negeri Retno Marsudi beserta rombongan di Deklarasi Bangkok menunjukkan peran penting Indonesia sebagai negara anggota ASEAN dan mitra dagang di kawasan Asia Timur. Selain itu, pertemuan ini juga menjadi ajang untuk meningkatkan kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN dan mitra dialog terkait di berbagai bidang.
Sejarah Deklarasi Bangkok – Deklarasi Bangkok merupakan landasan awal kerjasama dari negara-negara Asia Tenggara. Deklarasi Bangkok ditandatangani pada tanggal 8 Agustus 1967 di kota Bangkok, Thailand. Adanya deklarasi ini dianggap sebagai awal berdirinya ASEAN. Terdapat 5 negara ASEAN yang turut menandatangani Deklarasi Bangkok ini. Dalam deklarasi tersebut dinyatakan pendirian perhimpunan di kawasan Asia Tenggara ASEAN. Perhimpunan ini didirikan dengan pertimbangan bahwa negara-negara di Asia Tenggara mempunyai tanggung jawab untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan sosial, menjamin adanya perdamaian dan laju pembangunan nasional serta memastikan adanya stabilitas keamanan dari campur tangan luar dengan segala bentuk manifestasinya. Deklarasi Bangkok adalah sebuah landasan kesepakatan untuk mengadakan kerja sama regional dalam bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. Selain itu terdapat 7 poin isi Deklarasi Bangkok yang juga dikenal sebagai tujuan ASEAN. Berikut kami jelaskan mengenai Deklarasi Bangkok mulai dari waktu dan tempat penandatanganan, tokoh pendiri serta hasil dan isi Deklarasi Bangkok serta pengaruhnya bagi Indonesia dan negara Asia Tenggara. Penandatanganan Deklarasi Bangkok Deklarasi Bangkok ditandatangani pada tanggal 8 Agustus 1967. Sesuai namanya, maka Deklarasi Bangkok ditandatangani di negara Thailand, tepatnya di kota Bangkok. Deklarasi ini juga menjadi awal dari berdirinya organisasi ASEAN, yaitu organisasi negara-negara di Asia Tenggara. Tak heran jika deklarasi ini juga sering disebut sebagai Deklarasi ASEAN. Tokoh Deklarasi Bangkok Terdapat 5 lima negara yang turut serta dalam Deklarasi Bangkok yang diwakili oleh 5 tokoh perwakilan. Lima negara yang turut serta dalam pertemuan di Bangkok ini adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Indonesia diwakili oleh Adam Malik selaku menteri luar negeri Indonesia pada saat penandantanganan Deklarasi Bangkok. Berikut nama perwakilan negara yang kini dikenal sebagai tokoh pendiri ASEAN yang turut menandatangani Deklarasi Bangkok Adam Malik menteri luar negeri Indonesia Tun Abdul Razak wakil perdana menteri Malaysia S. Rajaratnam menteri luar negeri Singapura Narciso Ramos menteri luar negeri Filipina Thanat Khoman menteri luar negeri Thailand Isi Deklarasi Bangkok Berikut isi dan hasil Deklarasi Bangkok. Tujuh poin berikut juga dikenal sebagai tujuan berdirinya ASEAN pada negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Mempercepat pertumbuhan, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. Memelihara perdamaian dan stabilitas dengan menjunjung tinggi hukum dan hubungan antara negara-negara di Asia Tenggara. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan administrasi. Saling memberikan bantuan dalam bidang fasilitas latihan dan penelitian pada bidang pendidikan, kejuruan, teknik dan administrasi. Bekerja sama lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar dalam bidang pertanian, industri dan perkembangan perdagangan termasuk studi dalam hal perdagangan komoditi internasional, perbaikan pengangkutan dan fasilitas komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat. Meningkatkan studi tentang masalah-masalah di Asia Tenggara. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan berbagai organisasi internasional dan regional lain yang mempunyai tujuan sama serta mencari kesempatan untuk menggerakkan kerja sama dengan mereka. Deklarasi ini juga menyetujui didirikannya ASEAN atau Association of South East Asian Nations yaitu perkumpulan organisasi antar negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara Southeast Asia. Pada awal deklarasi terdapat 5 anggota yang menjadi negara pendiri ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Setelah itu beberapa negara lain bergabung bersama ASEAN misalnya seperti negara Brunei Darussalam bergabung tahun 1984, Vietnam bergabung tahun 1995, Laos & Myanmar bergabung tahun 1997 dan juga Kamboja bergabung tahun 1999. Pembentukan ASEAN sangat didasari atas keinginan kerjasama, terutama dalam bidang ekonomi. ASEAN merupakan organisasi kerjasama negara-negara Asia Tenggara yang bersifat non politik dan non militer. Adanya Deklarasi ASEAN di Bangkok juga menjadi awal kerjasama antar negara-negara Asia Tenggara.
Deklarasi Bangkok – Nama ASEAN atau kepanjangan dari Association of South East Asian Nations mungkin sudah tidak asing lagi bagi kalian semua. Tapi tahukah kalian awal mula berdirinya ASEAN ini diprakarsai oleh Deklarasi Bangkok? Bagi kalian yang belum tahu dahulu saat berdiri pertama kali, ASEAN hanya memiliki 5 anggota inti saja. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, beberapa negara di Asia Tenggara akhirnya bergabung sampai sekarang beranggotakan 10 negara di Asia Tenggara. Ulasan Mengenai Deklarasi Bangkok Nah, pada bab ini kita akan membahas terkait Deklarasi Bangkok mulai dari sejarahnya, siapa saja delegasinya dan apa saja isi perjanjiannya. Untuk itu simak pembahasan berikut ini ya! Sejarah Deklarasi Bangkok Deklarasi Bangkok ditandatangani pada tanggal 8 Agustus 1967 di kota Bangkok, Thailand. Deklarasi Bangkok merupakan landasan awal kerja sama negara-negara di Asia Tenggara. Pertemuan ini menjadi awal diprakarsai terbentuknya ASEAN. Tujuan awal dari perjanjian ini adalah adanya keinginan kerja sama terutama dalam bidang ekonomi yang berkembang dari Negara-negara di Asia Tenggara. Agar menjadi satu dan tetap menjunjung tinggi asas dalam upaya untuk mewujudkan dalam berbagai bidang. Selain itu, dengan adanya pertemuan ini diharapkan mempercepat pertumbuhan ekonomi, mendorong perdamaian dan stabilitas wilayah serta membentuk kerja sama di berbagai bidang-bidang kepentingan bersama. Delegasi Deklarasi Bangkok Pada pertemuan yang dilaksanakan pada tahun 1967 ini, terdapat lima negara dengan perwakilan masing-masing yang ikut menandatangani hasil Deklarasi Bangkok tersebut. Adapun negara yang turut serta dalam pertemuan di Bangkok ini adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Adapun perwakilan yang datang adalah Adam Malik Menteri Luar Negeri sebagai perwakilan dari Indonesia. Tun Abdul Razak Wakil Perdana Menteri sebagai perwakilan dari Malaysia. Rajaratnam Menteri Luar Negeri sebagai perwakilan dari Singapura. Narciso Ramos Menteri Luar Negeri sebagai perwakilan dari Filipina. Thanat Khoman Menteri Luar Negeri sebagai perwakilan Thailand. Isi Deklarasi Bangkok Berikut ini adalah isi dan hasil dari Deklarasi Bangkok. Isinya memuat enam poin yang dikenal sebagai tujuan berdirinya ASEAN pada negara di kawasan Asia Tenggara, yaitu Mempercepat pertumbuhan, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. Memelihara perdamaian dan stabilitas dengan menjunjung tinggi hukum dan hubungan antara negara-negara di Asia Tenggara. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan administrasi. Bekerja sama lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar dalam bidang pertanian, industri dan perkembangan perdagangan termasuk studi dalam hal perdagangan komoditi internasional, perbaikan pengangkutan dan fasilitas komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat. Meningkatkan studi tentang masalah-masalah di Asia Tenggara. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan berbagai organisasi internasional dan regional lain yang mempunyai tujuan yang sama serta mencari kesempatan untuk menggerakkan kerja sama mereka. Dalam pasal-pasal yang ada, terlihat bahwa tujuan utama diadakannya deklarasi ini adalah meningkatkan ekonomi dan perkembangan kebudayaan agar lebih baik lagi. Selain itu dalam keanggotaan dibahas juga bahwa nantinya akan diperbolehkannya anggota yang masuk dan menjadi anggota baru. Hal yang tak kalah penting yang disetujui pada pertemuan ini adalah bahwa kerja sama yang terbentuk nantinya tidak akan berpengaruh terhadap politik secara langsung. Karena sesuai tujuan awalnya adalah bersama-sama dalam menjaga dan memelihara keamanan dan stabilitas tanpa campur tangan dari pihak luar yang bisa menyebabkan kekacauan yang fatal. Meskipun demikian, ASEAN tetap menerima keanggotaan baru setelahnya. Vietnam, Laos, Myanmar serta Kamboja menjadi anggota baru yang bergabung. Baca Juga Dasar Hukum DPD Nah, itu tadi adalah sekilas sejarah tentang Deklarasi Bangkok yang menjadi pionir awal dimulainya organisasi-organisasi besar di Asia setelahnya. Semoga bermanfaat! Originally posted 2020-07-27 100056.
- Bangkok, ibu kota Thailand menjadi tempat penting dalam sejarah berdirinya organisasi regional di kawasan Asia Tenggara, ASEAN Association of South East Asian Nations. Kala itu, Bangkok dipilih menjadi tempat pertama dalam deklarasi ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967. Lima Menteri Luar Negeri yang hadir waktu itu adalah Adam Malik dari Indonesia, Narciso R. Ramos dari Filipina, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura, dan Thanat Khoman dari Thailand. Dalam perjalanannya, anggota ASEAN hanya terdiri dari lima negara, akhirnya bertambah menjadi sepuluh. Lima negara pendiri seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina bergabung sejak 8 Agustus 1967. Belasan tahun kemudian, Brunei Darussalam pun bergabung tepat pada tanggal 8 Januari 1984. Kemudian disusul oleh Vietnam tanggal 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar sama-sama bergabung di tanggal 23 Juli 1997. Sedangkan anggota terakhir yang bergabung adalah Kamboja di tahun 1999. Di bawah pemerintahan perdana menteri Sarit Dhanarajata, Thanat Khoman ditunjuk menjadi Menteri Luar Negeri Thailand. Dia juga berhasil membuat kota Bangkok dipilih menjadi tempat deklarasi pembentukan ASEAN, yang dikenal sebagai Deklarasi Bangkok. Thanat juga menjadi perwakilan Thailand yang ikut menandatangani deklarasi tersebut, dan menjadi salah satu dari 5 tokoh pendiri ASEAN. Delegasi konferensi Asosiasi Asia Tenggara untuk Kerjasama Regional di Bangkok, Thailand, 7 Agustus 1967. Dari kiri ke kanan Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina; Adam Malik, Menteri Luar Negeri Indonesia; Thanat Khoman, Menteri Luar Negeri Thailand; Abdul Razak, Wakil Perdana Menteri Malaysia; dan Sinnathamby Rajaratnam, Menteri Luar Negeri Singapura. AP Photo Profil Bangkok Britannica melaporkan, Bangkok adalah ibu kota Thailand sekaligus menjadi pelabuhan utama. Bangkok adalah salah satu kota kosmopolitan di negara itu. Nama Bangkok biasanya dipakai orang asing. Sedangkan orang Thailand menyebut ibu kota mereka sebagai Krung Thep. Kota Bangkok terletak di delta Sungai Chao Phraya, sekitar 25 mil 40 km dari Teluk Thailand, yang sebelumnya dibagi menjadi dua kotamadya, Krung Thep di tepi timur dan Thonburi di barat. Pada tahun 1972, kota dan dua provinsi di sekitarnya digabung menjadi satu provinsi bernama Krung Thep Maha Nakhon metropolis Bangkok. Kini menjadi kota yang ramai dan padat, dengan kuil, pabrik, toko dan rumah. Bangkok juga menjadi tujuan wisata utama yang terkenal karena atraksi budaya dan kehidupan malam. Nama singkatan dari Krung Thep sering diterjemahkan sebagai "Kota Malaikat." Ketika Bangkok menjadi ibu kota nasional pada abad ke-18, bentengnya dipindahkan ke tepi timur Sungai Chao Phraya, para saudagar dan pedagang Cina yang menduduki situs itu pindah tidak jauh ke selatan ke daerah yang sekarang dikenal sebagai juga Persamaan dan Perbedaan Negara-Negara ASEAN Ekonomi-Pemerintahan Keunggulan Negara-Negara ASEAN Indonesia, Malaysia, Singapura Keadaan Alam Negara-negara ASEAN Indonesia, Thailand, Singapura - Politik Penulis Alexander HaryantoEditor Iswara N Raditya
delegasi thailand yang menandatangani deklarasi bangkok adalah